Ariq dan Kecoa Kesayangannya #2
“Gini aja terus, masa cuman gara-gara kecoa
jadi begini sih.” keluhnya. Setelah cukup tersiksa, Ariq masuk ke dalam
kelas. “Riq! Sebelah gua riq!” kata
Farrel Mahlaman Nisan, teman baik Ariq dari kelas 1 SD. Farrel adalah orang
pertama dan satu-satunya yang mau diajak kenalan sama Ariq. Farrel juga biasa
menyeletuk-nyeletuk di kelasnya. “Yang pasti, Farrel itu orangnya lucu, agak
aneh, tapi seru!” kata Ariq dulu. “Iya iya, bentar.” dengan nada agak kesal.
Ariq membanting tas-nya di sebelah kursi Farrel, “Wush, kenapa bro? Sini ngomong sama gua.” Dengan muka
manyun, Ariq menjawab “Nggak, nggak ada apa-apa kok, tenang aja.”. “Udah cerita
aja riq, malu-malu amat sama temen sendiri.”
Sambil menghembuskan nafas, Ariq menjelaskan
“Sebenernya rel, tadi itu gw dihukum gara-gara telas.” “Lah, kok bisa telat,
biasanya kan lu jadi teladan di 6B
ini.” “Tapi kali ini beda rel.. Agak embarrasing
ceritanya.” “Gimana tuh ceritanye?”. Belum sempat dijawab, Pak Ali, guru IPA
terseru datang dengan gaya-nya. “Selamat pagi all!” “Pagi pak!”, “Tuh riq, guru kesukaan lu dateng tuh.” “Yeah,
cukup menghibur nih rel.”. “Oke anak-anak, karena minggu lalu bapak sudah ngasi materi yang cukup berbekal..”
“Materi apaan pak?” Potong Farrel. “Sabar dulu dong Farrel, materinya tentang
hewan dan kemampuan spesial mereka, inget kan?” “Ooh, yang itu, yang bisa putus
kan ekornya pak?” “Iya, terserah kamu deh.”.
Karena Farrel, Pak Ali jadi muter ke topik
yang lain. “Oh iya, yang itu kan pak?”, “Iya Farrel... Oke, balik lagi ke yang
tadi. Bapak mau memberikan tugas buat all
of you.”. “Nanti, kalian baris sepuluh sepuluh buat ngambil undian yang
udah bapak buatin untuk kalian.”. “Oke, bisa langsung mulai, barisan ini boleh
maju dan mengambil.”. “Wah.. eh lo... apaan? ... wahahaha kasian amat...
walawalwa.” ribut orang-orang. Tak lama kemudian, Farrel dan Ariq maju, namun
entah kenapa Ariq merasakan perasaan yang sama saat dia masuk ke sekolah. “Ayo
riq, dipilih dipilih.” sahut Pak Ali, “Hmmmm.. Yang ini deh pak.” “Monggo
monggo.”.
“Dapet apaan kau?”, “Tau
dah, emang kau dapat apa?”, “Kita lihat... YEAH, bunglon bro.”, “Coba kita
lihat.... Oh, come on, harus ini
apa.” “Kenapa riq? WOW, keren kali.”, “Bukan itu rel, tapi...”.
Bersambung....
(Biar penasaran.....)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar