Minggu, 31 Maret 2013

Harry Potter and The Sorcerer's Stone

Halo! Kali ini aku mau ngepost sinopsis novel Harry Potter yang pertama versi ku sendiri. 
Selamat Membaca!!!

Sinopsis Novel Harry Potter and the Sorcerer Stone

Harry Potter adalah seorang anak kecil yang sebatang kara karena ditinggal ayah ibunya yang sudah meninggal. Setelah ayah dan ibunya meninggal, Harry Potter diambil oleh Hagrid, Prof. McGonagall, dan Prof. Dumbledore untuk dititipkan di sebuah keluarga, yaitu keluarga Dursley. Harry Potter dibesarkan dikeluarga ini bersama Dudley, anak dari Paman dan Bibi Dursley yang gendut dan sangat manja, namun Harry dijadikan seorang pembantu. Namun, saat Harry tinggal dikeluarga ini, banyak terjadi keanehan. Salah satunya adalah sihir – sihir yang terjadi karena perbuatan Harry. Namun, Harry tetap tidak menyadari kalau dia itu seorang penyihir. Setelah Harry hampir berumur 11 tahun, banyak surat – surat yang dikirimkan untuk Harry dari Hogwarts, sekolah penyihir. Surat – surat tersebut sangat banyak yang dikirimkan, bahkan sampai memenuhi rumah keluarga Dursley. Namun, Harry tidak dapat membaca surat tersebut karena dihalangi oleh Paman Vernon. Saat Harry berumur 11 tahun, datanglah Hagrid ke rumah keluarga Dursley. Hagrid datang untuk memberitahu bahwa Harry adalah seorang penyihir dan membawanya ke sekolah sihir, yaitu Hogwarts.
            Setelah Hagrid berhasil menjemput Harry, mereka mengambil uang dan berbelanja terlebih dahulu di Diagon Alley. Setelah mengambil uang, Hagrid juga megambil sebuah batu rahasia. Setelah mengambil uang dan batu rahasia itu, Harry membeli sebuah tongkat yang cocok untuknya di toko Ollivanders. Dan ternyata ia mendapatkan tongkat milik saudara dari Voldemort, penyihir terjahat. Setelah membeli tongkat, Hagrid menceritakan tentang kemeninggalannya orang tua Harry Potter. Selesailah mereka berbelanja. Setelah itu, mereka pergi ke stasiun untuk naik kereta menuju Hogwarts. Namun, di tiket kereta itu menunjukkan peron 93/4 padahal tidak ada nomor untuk peron tersebut. Ternyata, jika ingin menuju peron itu, orang – orang harus menerobos tembok antara peron 9 dan peron 10. Sesampainya di kereta, Harry mulai berkenalan dengan Ron Weasley dan Hermione Granger.
            Sampailah mereka di Hogwarts. Di sana, mereka langsung disambut oleh Prof. McGanagall. Setelah itu, mulailah penyeleksian untuk masuk asrama. Seleksi tersebut dilakukan oleh topi seleksi. Dan baiknya, Ron, Hermione, dan Harry masuk ke asrama Gryffindor. Di Hogwarts, Harry Potter dan teman – temannya mendapatkan banyak pengalaman yang seru. Salah satunya adalah mereka bertemu dengan peliharaan Hagrid, yaitu anjing berkepala tiga yang digunakan untuk menjada batu rahasia. Mereka diajarkan beragam sihir, diantaranya ada sihir untuk menerbangkan sapu ajaib. Malfoy, anak jahat yang masuk asrama Slytherin, mengambil bola milik temannya dan ingin membuang bola tersebut. Namun, saat bola itu dibuang, bola itu dapat diambil oleh Harry Potter. Dari kejadian itulah Harry Potter diangkat oleh McGonagall menjadi pemain Quidditch Gryffindor di bagian Seeker. Setelah itu, ia diajarkan Quidditch oleh Wood, sang keeper Quidditch Gryffindor. Tepat saat Haloween, Hermione mencari Troll dan mengira ia bisa mengalahkannya, padahal tidak. Dengan bantuan Harry dan Ron, akhirnya Troll dapat dikalahkan. Setelah kejadian itu, Harry diberikan sebuah sapu Nimbus 2000 yang diberi oleh McGonagall untuk digunakan di pertandingan Quidditch antara Gryffindor dengan Slytherin. Slytherin bermain kasar sehingga membuat cedera 2 pemain Gryffindor. Namun, Harry Potter yang berperan sebagai Seeker berhasil menangkap Snitch Emas dan mendapatkan 150 poin, akhirnya pertandingan dimenangkan oleh Gryffindor.
Setelah itu, Harry Potter merayakan natalnya. Ron mendapatkan hadiah berupa sebuah jaket kulit pemberian ibunya. Kalau Harry mendapatkan sebuah jubah, jubah hilang. Jubah tersebut digunakan Harry untuk mencari buku di seksi terlarang, namun gagal. Melainkan, jubah itu ia gunakan untuk memata – matai Prof. Snape yang ingin mencuri batu rahasia. Setelah melewati beberapa ringtangan, sampailah mereka di suatu tempat dengan botol. Hanya 1 orang yang dapat melawan si Prof. Snape tersebut. Harrylah yang meminum botol itu, setelah ia minum, ia tiba –tiba pergi ke suatu tempat. Di sana, ia bukannya melihat sosok Prof. Snape, namun malah meliat sosok Prof. Quirell. Ternyata Prof. Quirell menginginkan batu itu untuk dipersembahkan kepada tuannya, Voldemort. Lalu Harry berusaha lari, namun mereka masih tetap mengejar. Harry mulai terdesak, Quirell yang tangannya sudah melepuh itu mendekati Harry dan ingin memakai kutukan mematikan untuk membunuh Harry, tetapi tanpa pikir panjang, Harry langsung mencengkram wajah Quirell. Quirell pun menjerit, sedangkan Harry semakin keras mencengkram. Quirell berusaha untuk mengibas rasa sakit di kepala Harry. Harry mulai pusing, mulai tidak bisa melihat, Harry hanya mendengar suara Voldemort, “BUNUH DIA! BUNUH DIA!” dan suara – suara lain yang mungkin ada di kepalanya sendiri, berseru – seru, “Harry! Harry!”. Harry pun tahu kalau dia kalah.
Saat Harry siuman, dihadapannya ada Prof. Albus Dumbledore. Si Prof. Dumbledore menyeritakan semua yang terjadi sebelumnya. Harry akhirnya tau, bahwa Prof. Dumbledore yang membantunya waktu itu. Harry juga dijelaskan mengapa si Quirell tidak bisa menyentuhnya. Quirell tidak dapat menyentuh Harry karena Harry dilindungi oleh kekuatan cinta dari ibunya, dan kekuatan cinta tersebut sangatlah kuat. Setelah itu, ia minta kepada Madam Promfey untuk diberi waktu 5 menit mengobrol dengan temannya, Ron dan Hermione. Harry  pun menceritakan Batu Bertuah, Quirell, Cermin Tarsah, dan Voldemort. Setelah tidur nyenyak semalaman, Harry merasa sudah hampir sehat. Harry pun akhirnya pergi menuju pesta akhir tahun ajaran. Di pesta itu diberitahukan poin – poin yang berhasil didapat tiap asrama. Ternyata, Gryffindor poinnya sama dengan Slytherin, yaitu 472. Dumbledore pun memberikan 10 poin kepada Mr Neville Longbottom atas keberaniannya. Pada akhirnya, mereka pun pulang ke masing – masing keluarganya untuk liburan musim panas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar